Berkomitmen untuk Mengurangi dan Menghindari Penggunaan Plastik Baru dalam Bahan Kemasan Kami.

Target: Berkurang 80% Dalam 8 Tahun

 

Penjual minuman menggunakan ember cat bekas sebagai wadah minuman dingin

Kami  merupakan jajaran terakhir, jika bukan produsen terakhir yang beralih pada kemasan plastik untuk beberapa produk kami di 2017. Di Indonesia,  tren untuk beralih dari timah tradisional ke kemasan plastik dimulai pada tahun 2012 ketika salah satu perusahaan global terbesar beralih pada kemasan plastik . Yang lain mengikuti. Kami mencoba menolak selama pasar masih mengizinkan kami memakai kemasan plastik.

Sekarang, kami ingin memimpin upaya untuk beralih dari plastik dengan menghindarinya sebisa mungkin dan mengurangi penggunaannya. Tantangannya banyak, dan trennya tidak akan berubah dalam semalam.

 


 

Ada Banyak Tantangan Untuk Mengurangi Penggunaan Plastik:

 

  • Penanganan persediaan dan transportasi yang buruk di rantai pasokan hilir dapat menyebabkan penyok dan goresan pada kemasan timah. Hal ini memengaruhi penjualan produk di rak-rak toko. Pada kemasan plastik resiko ini dapat diminimalisir.
  • Iklim Indonesia yang lembab membuat kemasan timah rentan terhadap karat. Kemasan plastik mampu mengatasi hal ini.
  • Jumlah pusat pengumpulan plastik sangat sedikit, terutama di luar kota-kota besar.
  • Bahkan jumlah pusat daur ulang untuk plastik lebih sedikit lagi.
  • Plastik daur ulang memiliki warna yang tidak rata, dan beberapa konsumen menganggap ketidaksempurnaan warna sebagai tanda produk berkualitas rendah.

 


 

Kemasan Plastik Kami

Semua bahan kemasan plastik yang kami miliki saat ini adalah Polypropylene (PP), polimer termoplastik dengan simbol daur ulang 5. Bahan ini dianggap sebagai plastik berkualitas tinggi karena kuat, fleksibel, memiliki ketahanan tinggi dan merupakan pencegah kelembaban. PP dianggap aman untuk makanan, dan biasanya digunakan dalam kemasan yogurt, saus, gelas plastik, dan botol bayi.

PP sangat diminati oleh pusat pengumpulan dan fasilitas daur ulang, karena mudah didaur ulang dan dianggap sebagai bahan bermutu tinggi.


 

Mengalihguna Plastik Akan Mencapai Batasnya

 

 Menggunakan ember cat sebagai wadah tanaman

Karena daya tahan PP, masyarakat pada umumnya tidak membuang wadah plastik kami. Wadah tersebut secara efektif menjadi “wadah gratis” bagi banyak orang. Kami sering melihat ember-ember cat plastik dijadikan sebagai wadah berkebun, tiang semen, dan bahkan digunakan sebagai wadah makanan (yang merupakan ide yang buruk jika wadah PP bukanlah wadah PP baru). Tetapi kami sadar bahwa pada titik tertentu, repurposing tidak akan efektif. Pabrik-pabrik lain juga menggunakan PP, dan pada akhirnya jumlah wadah yang tersedia akan melebih dari jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Tutup Kemasan

Meski wadah plastik berkualitas tinggi umumnya digunakan ulang dalam banyak hal, konsumen tidak menggunakan tutupnya. Tutupnya dapat berakhir di manapun.

 


 

Bagaimana Kami Mengantisipasi Pengurangan

Plastik Secara Terencana

 

  • Dukungan industri diperlukan. Tanpa dukungan pemain lain dalam industri ini, upaya kami mungkin tidak akan terlalu efektif. Produsen lain harus bersedia mengambil risiko yang sama dengan kami. Untuk mengatasi risiko ini, kami akan bekerja dengan APCI (Asosiasi Produsen Cat Indonesia) untuk meningkatkan kesadaran dan bekerjasama untuk mengurangi plastik di industri

 

  • Mengubah kesadaran konsumen. Banyak konsumen dan terutama para pemilik toko lebih memilih kemasan plastik karena daya tahan dan kemudahan penanganannya. Kami akan meluncurkan kampanye di media sosial kami, namun kami lebih berharap pada kampanye kesadaran publik dan inisiatif pendidikan. Tanpa kesadaran yang lebih besar menghindari plastik dan kembali ke kemasan timah tradisional akan menjadi sulit

 

  • Pengembangan dalam teknologi kemasan plastik akan menjadi penting. Kami bekerja sama dengan vendor, baik domestik maupun internasional, untuk mengevaluasi plastik yang lebih tipis dan lebih ringan untuk mengurangi tonase yang digunakan.

 

  • Vendor-vendor kami berupaya menambahkan hingga 15% PP daur ulang untuk wadah plastik yang mereka produksi untuk kami. Mereka telah menyelesaikan pengujiannya, namun kesulitan mendapatkan persediaan yang cukup karena fasilitas pengumpulan yang jumlahnya sedikit dan PP yang didaur ulang tidak mencukupi.

 

  • Kami akan menghindari penggunaan plastik dalam beberapa kasus. Kami akan memperkenalkan kembali kemasan timah yang lebih baik kapanpun kami bisa. Timah sepenuhnya dapat didaur ulang dan ada banyak pusat pengumpulan untuk mendaur ulang logam